Gol Bunuh Diri Piala Dunia 1994

Gol Bunuh Diri Piala Dunia 1994

Piala Dunia 2018 jadi yang paling banyak sumbang gol bunuh diri

Piala Dunia 2018 menciptakan rekor tersendiri sebagai Piala Dunia dengan jumlah gol bunuh diri terbanyak. Tercatat, ada 12 gol bunuh diri yang dicetak 12 pemain berbeda sepanjang gelaran yang dihelat di Rusia tersebut.

Bahkan, dari fase grup hingga babak final hampir selalu ditemui gol bunuh diri. Hanya pada babak semifinal saja tak ada satu pun pemain yang mencetak gol ke gawangnya sendiri. Piala Dunia 1998 Prancis berada di tempat kedua dengan enam gol bunuh diri.

Meksiko jadi tim paling banyak yang cetak gol bunuh diri

Meksiko menjadi tim dengan torehan gol bunuh diri terbanyak dalam sejarah Piala Dunia. Para pemain Meksiko sudah menjebol gawangnya sendiri sebanyak empat kali. Termasuk pencetak gol bunuh diri pertama, Manuel Rosas.

Selain Rosas, ada Raul Cardenas yang mencetak gol bunuh diri ketika Meksiko bertemu Prancis pada Piala Dunia 1954. Kemudian ada Javier Guzman yang menjadi satu-satunya pencetak gol bunuh diri di Piala Dunia 1970. Terakhir ada pencetak gol bunuh diri termuda, yakni Edson Alvarez pada Piala Dunia 2018.

Meskipun tak diinginkan terjadi oleh tim manapun terutama di ajang sekelas Piala Dunia, gol bunuh diri ternyata juga menghasilkan beberapa catatan menarik. Mulai dari yang pertama, termuda, tertua, hingga yang tercepat. Akankah terjadi gol bunuh diri di Piala Dunia 2022?

Baca Juga: 5 Gol Chip Terakhir di Piala Dunia, Terjadi Lagi di 2022!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Usai kegagalan Kolombia di Piala Dunia 1994, Escobar dan seluruh tim kembali ke negaranya. Sadar dengan kekecewaan besar yang dirasakan suporter, ia meminta keluarganya untuk bersembunyi sejenak.

Escobar pun angkat suara dengan menulis pernyataan yang dipublikasikan surat kabar El Tiempo bertuliskan:

"Hidup tidak berhenti di sini. Kita harus terus berjalan. Hidup tidak boleh terhenti di sini. Sesulit apapun situasi, kita harus bangkit. Kita hanya punya dua pilihan: membiarkan kemarahan melumpuhkan kita dan kekerasan berlanjut, atau melaluinya dan mencoba yang terbaik untuk membantu lainnya. Itu pilihan kita. Kita harus menjaga kehormatan. Salam terhangatku untuk semuanya. Ini adalah pengalaman langkah dan paling luar biasa. Kita akan segera bertemu lagi karena hidup tidak berhenti di sini."

Pada 1 Juli 1994, Escobar pergi keluar rumah bersama teman-temannya di kampung halamannya, Medellin. Setelah minum-minum di beberapa bar, ia memutuskan untuk pulang sendiri.

Tepatnya pukul 03.00 dini hari tanggal 2 Juli 1994, Escobar didatangi sekelompok pria di lapangan parkir. Mereka cekcok soal gol bunuh diri yang dicetaknya ke gawang Amerika Serikat.

Terjadi keributan dan Escobar ditembak enam kali. Eksekutor disebut menembaknya di bagian leher sambil teriak "GOOOOLLL!!" menirukan gaya komentator sepakbola.

Escobar akhirnya meninggal di tempat, di dalam mobilnya saat ingin pulang ke keluarganya. Pembunuhan ini hanya 48 jam setelah dirinya kembali ke Kolombia.

Tak lama setelah kejadian, Humberto Castro Munoz mengaku sebagai pelaku penembakkan. Dia adalah seorang penjahat dengan catatan kejahatan panjang yang merupakan anak buah penjahat kakap, Gallon Bersaudara, Juan Santiago Gallon Henao dan Pedro David Gallon Henao.

Munoz dijatuhi hukuman 45 tahun penjara dan membayar kompensasi pada keluarga Andres Escobar sebesar US$49.000. Ia hanya menjalani hukuman 11 tahun penjara karena kelakuan baik. Sedangkan Gallon Bersaudara hanya dihukum 15 bulan dan denda US$1850.

Lebih dari 120.000 orang menghadiri pemakaman Escobar. Medellin pun mendirikan patung dirinya pada 2002.

TEMPO.CO, Jakarta - Euforia Timnas Kolombia pada gelaran Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat sangat tinggi. Kala itu, Kolombia berhasil finis di puncak grup usai menekuk Timnas Argentina dengan skor 5 - 0.

Namun, kebahagiaan tersebut segera sirna ketika salah satu pemain Timnas Kolombia, Andres Escobar, secara tidak sengaja melakukan tendangan gol bunuh diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak hanya Timnas Kolombia gagal melaju hingga putaran final, tetapi Andres Escobar juga kehilangan nyawanya akibat gol bunuh diri tersebut?

Baca: Piala Dunia 1994 Penuh Drama di Negeri Abang Sam

Manuel Rosas tercatat sebagai pemain pertama yang mencetak gol bunuh diri di Piala Dunia

Manuel Rosas tercatat dalam buku sejarah sebagai pencetak gol bunuh diri pertama dalam sejarah Piala Dunia. Pemain asal Meksiko tersebut mencetak gol ke gawangnya sendiri ketika timnya bertemu Chile di fase grup.

Itu merupakan gol kedua dalam pertandingan tersebut dan Meksiko harus menyerah 0-3 dari Chile. Selain catatan gol bunuh diri tersebut, Rosas merupakan pemain termuda kedua yang mencetak gol di Piala Dunia setelah Pele.

Carlos Gamarra jadi pemain tercepat yang cetak gol bunuh diri di Piala Dunia

Baru dua menit laga berjalan antara Inggris melawan Paraguay di fase grup Piala Dunia 2006, skor sudah berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Inggris. Menariknya, gol tersebut ternyata bukan tercipta dari pemain Inggris.

Carlos Gamarra yang salah mengantisipasi tendangan bebas David Beckham membuat timnya kebobolan lebih dulu. Gol itu merupakan gol bunuh diri tercepat dalam sejarah Piala Dunia.

Andres Escobar Ditembak Mati hingga 6 Kali

Sebab keinginannya untuk berinteraksi dengan orang-orang atau penggemarnya, beberapa hari setelah pertandingan, Andres Escobar dibunuh saat duduk di mobilnya di luar kelab malam di Kota Medellín, Kolombia.

Escobar ditembak sebanyak enam kali dan pembunuhnya diketahui sempat meneriakkan kata “Gol” seiring tembakan yang dikeluarkan. Jumlah dan teriakan ini belakangan diketahui sesuai dengan jumlah ucapan “Gol” komentator ketika pertandingan dan kekalahan Timnas Kolombia terjadi.

Usai kejadian pembunuhan tersebut, The Sun melaporkan bahwa pengawal bosa narkoba bernama Humberto Castro Muñoz ditangkap keesokan harinya dan ia mengaku atas pembunuhan Andres Escobar.

Perang Saudara dan Bandar Judi

Dikutip dari situs berita The Sun, banyak pihak menduga kematian Andres Escobar berkaitan erat dengan perang saudara dan bandar judi yang bertebaran di Kolombia.

The Sun melaporkan meskipun tingkat pembunuhan di Kolombia sedang menurun saat itu, perang saudara dan tindak kejahatan berkembang pesat selama tahun 1990-an di Kolombia.

Alhasil, gol bunuh diri Escobar hingga berujung pada kekalahan Timnas Kolombia atas tuan rumah, Timnas Amerika Serikat, dengan skor 2 - 1 diperkirakan berhubungan dengan anggota atau bos kartel narkoba yang memasang taruhan besar dalam pertandingan tersebut.

Saat itu, The Sun menyebut bahwa teman-teman Escobar sempat melarangnya untuk bepergian dan memintanya bersembunyi hingga ketegangan usai pertandingan mereda. Namun, ia mengatakan bahwa ia harus bertemu orang-orang

‘Saya Harus menunjukkan wajah saya kepada orang-orang,” kata Andres Escobar seperti dikutip dari The Sun.

Mario Mandzukic cetak satu-satunya gol bunuh diri di partai final Piala Dunia

Dari 52 gol bunuh diri yang tercipta hingga edisi 2018, ternyata hanya sekali terjadi di final Piala Dunia. Satu-satunya gol ke gawang sendiri di final Piala Dunia dibuat oleh Mario Mandzukic pada final Piala Dunia 2018 melawan Prancis.

Gol tersebut juga membuat Kroasia tertinggal lebih dulu dari Prancis. Meskipun ia berhasil membalasnya dengan lesakkan satu gol. Namun, Kroasia harus mengakui keunggulan Prancis dengan skor 2-4 sekaligus gagal menjadi juara dunia.

Baca Juga: Rekor-rekor yang Lahir Sepanjang Sejarah Piala Dunia

Pencetak gol bunuh diri termuda dan tertua di ajang Piala Dunia

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Pencetak gol termuda dalam sejarah Piala Dunia adalah pemain Meksiko, Edson Alvarez. Gol bunuh diri tersebut ia ciptakan pada laga terakhir fase grup Piala Dunia 2018 menghadapi Swedia, di mana Meksiko menyerah 0-3.

Masih di edisi Piala Dunia yang sama juga tercipta rekor pencetak gol bunuh diri tertua dalam sejarah Piala Dunia. Kali ini aktornya adalah Sergei Ignashevich yang memasukkan bola ke gawangnya sendiri di babak 16 besar Ketika Rusia bertemu Spanyol.

Hanya terdapat lima edisi Piala Dunia tanpa sekalipun tercipta gol bunuh diri

Dari sekian banyak Piala Dunia yang telah diselenggarakan, tercatat hanya ada lima edisi di mana tak tercipta satu pun gol bunuh diri. Pertama kali Piala Dunia tanpa adanya gol bunuh diri adalah Piala Dunia 1934 di Prancis.

Catatan tersebut terulang kembali pada Piala Dunia 1950 Brasil, 1958 Swedia, dan 1964 Chile. Sedangkan kali terakhir Piala Dunia tak diwarnai gol bunuh diri adalah edisi 1990 Italia.

Pemakaman dan Patung Andres Escobar

Setelah peristiwa pembunuhan Andres Escobar, sejumlah sumber memberitakan bahwa setidaknya terdapat 120.000 orang yang menghadiri pemakaman Escobar.

The Sun melaporkan bahwa sebagian orang masih merayakan peringatan kematian Andres Escobar setiap tahun. Bahkan, mengutip Footy Analyst, sekitar 8 tahun atau pada 2002 dibangun patung Andres Escobar di kota kelahirannya di Kolombia.

Patung tersebut berwarna perak keputihan dengan penggambaran Escobar sedang menangkap bola dengan kakinya.